Banjarbaru, merupakan kota
administratif di Provinsi Kalimantan Selatan yang perkembangannya cukup
signifikian. Fasilitas kesehatan di kota Banjarbaru, khususnya apotek masih
belum merata. Hal ini didukung oleh data jumlah apotek dari Dinas Kesehatan
Kota Banjarbaru tahun 2014 yaitu jumlah apotek kecamatan Banjarbaru Utara
sebanyak 25 apotek, Banjarbaru Selatan 15 apotek, Landasan Ulin 7 apotek, Liang
Anggang dan Cempaka tidak terdapat apotek. Penelitian mengenai analisis pola
distribusi apotek di Kota Banjarbaru menggunakan aplikasi berbasis SIG dapat
memberikan solusi bagi pemerintah dalam hal pengaturan regulasi apotek di kota
Banjarbaru yang dilihat dari data splasial hasil mapping. Data spasial ini dapat menjadi keunggulan dalam hal
interpretasi dan visualisasi lokasi apotek yang tidak bisa disajikan oleh data
tabulasi.
Analisis pola distribusi
apotek menggunakan metode Analisis tetangga terdekat (Nearest Neighbor Statistics) dari Hagget. Analisis ini digunakan
dalam mengukur pola spasial yang hasilnya menunjukkan terdapatnya keragaman
yang jelas. Analisis tersebut memerlukan data tentang jarak antara satu lokasi
dengan lokasi yang terdekat. Plotting
koordinat apotek dan rumah sakit di Kota Banjarbaru dilakukan menggunakan Global Positioning System (GPS) berbasis
android. Software SIG digunakakan untuk
menampilkan hasil plotting lokasi
tersebut dan digunakan untuk tahap analisis lebih lanjut mengenai distribusi
apotek di kota Banjarbaru. Pada penelitian ini digunakan software arcGIS versi 10 dan citra satelit Google Earth. Hasil mapping lokasi apotek sebagai berikut :
Pola
distribusi apotek terlihat secara visual mengelompok pada wilayah pusat kota
yaitu Banjarbaru Utara dan Banjarbaru Selatan, juga ada beberapa apotek yang
mengelompok di daerah Landasan Ulin. Untuk memperoleh gambaran mengenai
distribusi apotek digunakan data koordinat masing-masing apotek. Dalam
menganalisis secara keruangan menggunakan analisis tetangga terdekat (nearest neighbor statistics ) sebagai
berikut :
Titik
|
Jarak (km)
|
Titik
|
Jarak (km)
|
1-2
|
0,21
|
24-25
|
0,06
|
2-4
|
0,17
|
26-27
|
0,05
|
3-4
|
0,25
|
27-28
|
0,02
|
4-5
|
0,81
|
28-29
|
0,06
|
6-7
|
0,85
|
30-31
|
0,06
|
8-9
|
0,95
|
31-32
|
0,06
|
9-10
|
0,95
|
32-33
|
0,12
|
10-11
|
0,14
|
34-35
|
0,15
|
11-12
|
0,17
|
36-37
|
0,13
|
12-13
|
0,39
|
37-38
|
0,15
|
14-15
|
0,48
|
38-39
|
0,25
|
15-16
|
0,08
|
40-41
|
0,38
|
17-18
|
0,21
|
41-42
|
0,44
|
18-19
|
0,10
|
42-43
|
0,60
|
20-21
|
0,01
|
44-45
|
0,58
|
22-23
|
0,09
|
46-47
|
0,61
|
23-24
|
0,04
|
Hasil
perhitungan menggunakann rumus Hagget diperoleh nilai T sebesar 0,15, sehingga
dapat disimpulkan pola distribusi apotek di Kota Banjarbaru memiliki pola mengelompok.
0 comments:
Post a Comment