Padang, 23-27 September 2011 merupakan pengalaman pertama menginjakkan kaki di tanah Sumatera. Kesan pertama yang terlihat adalah kuatnya kultur minang di hampir sebagian besar kota Padang. Bandara, penginapan, Bank dan rumah-rumah yang masih menjunjung tinggi budaya khas suku Minang. Sayup-sayup terdengar dialeg bahasa Minang yang khas menambah daya tarik tersendiri pada kota ini. Saat itu, tepat diujung semester (semester 7) kuliah aku diberi amanah untuk ikut Olimpiade Farmasi Indonesia III di Padang sebagai delegasi Farmasi Unlam di bidang Farmasi Sains dan Farmasetika. Kami berangkat dari Banjarmasin bertiga bersama salah satu teman yang juga berpartisipasi sebagai peserta dan satu lagi dosen pembimbing.
Selayaknya kegiatan lomba bertajuk nasional, kami pun disambut dengan baik oleh teman-teman panitia dan sesama peserta dari kampus berbagai Universitas di Indonesia. Kampus FF Universitas Andalas ditunjuk sebagai Tuan rumah olimpiade ini. Tarian khas suku Minang memngiringi prosesi acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari panitia dan petinggi FF Unand.
Singkat cerita hari pelaksanaan lomba pun tiba, kami dibagi menjadi dua bidang. Saya mengikuti bidang Farmasi Sains dan Farmasetika, sedangkan teman di bidang Pelayanan Farmasi. Waktu terus berjalan sampai akhirnya kami selesai mengerjakan soal dan menunggu hasil pengumuman yang masuk lima besar sore harinya.
Padang, 24 september 2011 di sore yang cerah diumumkan pemenang lima besar nilai tertinggi yang kemudiaan akan dilombakan dalam cerdas cermat. Hari yang mendebarkan, mengingat ini even nasional pertamaku dalam bidang lomba. Sejauh ini aku mengikuti even nasional selalu bertajuk organisasi dan leadership. Pengumuman pun dibacakan dan hasilnya alhamdulillah aku dan temanku belum masuk lima besar :D
Sorak sorai mewarnai riuhnya suasana ruangan mengumumkan 5 orang finalis dibidang farmasi sains dan 5 orang dibidang pelayanan farmasi. Cerdas cermat pun dimulai dan berhasil memperoleh pemenang untuk kedua bidang diperoleh oleh mahasiswa farmasi ITB dan mereka berhak mendapatkan piala bergilir dari Komite Olimpiade Farmasi Indonesia (KOFI). Selamat buat teman-teman ITB atas prestasinya.
Padang, 25 september 2011 hari terakhir dan penutupan OFI, kami bertiga tidak langsung memilih untuk pulang, namun memperpanjang dulu masa liburan sembari menikmati kota Padang. Alhamdulillah, masih sempat merasakan kuliner Padang yang terkenal seantero negeri bahkan dunia dengan Rendangnya. Rendang yang enak dan langsung dikonsumsi di Padang membuat cita rasa yang berbeda dengan Rendang produksi RM Padang Banjarmasin. Perjalanan pun terus dilanjutkan sampailah kami di Kota Bukittinggi mengunjungi Istana Pagaruyung dan Jam Gadang. Sepertinya belum ke Padang jika belum ke Bukittinggi dan berfoto di Jam Gadang sebagai Ikon Kota Padang.
Puas 5 hari berada di Padang, akhirnya balik lagi ke Banjarmasin dan melanjutkan rutinitas sebagai mahasiswa semester akhir (Skripsi). Beberapa hari setelah pelaksanaan OFI, kami dikontak salah satu teman yang juga peserta OFI bahwa nilai seleksi seluruh peserta sudah bisa dilihat dan hasilnya ternyata aku berada diperingkat 8 dari 34 peserta waktu itu. Alhamdulillah ternyata masih bisa masuk 10 besar walaupun belum bisa berbicara banyak di even nasional :) setidaknya ini yang bisa ku usahakan dan perjuangkan demi membawa nama almamater tercinta. Semoga adik-adik penerus sebagai delegasi Farmasi Unlam dapat lebih mengharumkan nama almamater membawa piala OFI ke Banjarmasin, aamiin.
Padang yang identik dengan ragam budaya, kuliner yang khas dan pribadi yang bersahabat telah memberikan pengalaman berarti.
Salam
0 comments:
Post a Comment