Monday 27 June 2016

Animal Handling, Kompetensi Dasar Peneliti Farmasi

>
Sebagai seorang farmasis khususnya yang bekerja/minat dibidang riset, animal handling menjadi suatu hal yang penting. Hal ini sangat beralasan mengingat hewan uji seperti kera, tikus, mencit dan lainnya perlu pemahaman khususnya bagaimana cara perlakuan yang baik dan benar sehingga hasil penelitian dapat dinyatakan valid. Mencit/tikus merupakan hewan yang lebih umum digunakan dipenelitian seputar aktivitas obat karena dirasa lebih mudah, murah dan cukup bisa menggambarkan dan memberikan informasi awal aktivitas obat bagi peneliti. Namun tentu tidak bisa diidentikan secara sepenuhnya karena struktur anatomis, metabolisme dan keadaan patologis hewan tentu berbeda dengan manusia. 

Ada berbagai macam teknik pemberian obat pada mencit, yaitu : 

Peroral 
Pemberian obat melalui mulut mencit/tikus menggunakan jarum tumpul (sonde oral)

Intramuskular
Pemberian obat melalui otot mencit/tikus, biasanya diberikan pada bagian otot paha 


Intravena
Pemberian obat melalui vena mencit/tikus, biasanya diberikan pada vena ekor (vena lateralis). Dapat dibantu dengan alat penyangga supaya mencit tidak bergerak.


Subkutan
Pemberian obat melalui bawah kulit mencit/tikus, biasanya diberikan pada kulit leher bagian atas


Intraperitoneal

Pemberian obat melalui rongga perut/abdomen mencit/tikus. Pemberian ini harus dilakukan secara hari-hati untuk menghindari penyuntikan ke organ hati dan ginjal.


Hal yang perlu diperhatikan :
1. Pada saat handling perlakukan hewan dengan benar, hindari kondisi stres dan sebaiknya sebelum perlakuan hewan diadaptasi dilingkungan laboratorium (7 hari).
2. Handling dilakukan dengan sarung tangan/gloves tebal untuk mencegah reaksi penolakan mencit/tikus
3. Gunakan spuit injeksi yang sesuai, misal spuit 1 mL untuk mencit dan spuit 3 mL untuk tikus dan pastikan jarum yang digunakan pada posisi tajam (selain rute peroral).

Demikian informasi kami mengenai Animal Handling, semoga bermanfaat


0 comments:

Post a Comment